Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata: "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku'. Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu:
''Sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. (Yunus: 15).
Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.'
Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata: "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan si pemuda itu seringkali berziarah ke kuburannya, dia menangis dan mendo'akannya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya: "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?"
Dia menjawab: "Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju kebaikan".
Pemuda itu bertanya: "Jika demikian, kemanakah kau menuju?"
Dia jawab: "Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak."
Pemuda itu berkata: "Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab: "Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah Subha-nahu wa Ta'ala) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."
Si Pemuda bertanya: "Kapan aku bisa melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat kami." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia
Kamis, 03 Juni 2010
“ KEJUJURAN “
“ KEJUJURAN “
Pada suatu waktu Rasullah SAW sedang bercengkerama diserambi masjid bersama dengan para sahabat diantaranya Umar Bin Chattab , tiba-tiba datang seorang pemuda kalau menggunakan istilah sekarang Preman seraya berkata :
Pemuda : “Ya , Rasullah aku ini sebetulnya ingin sekali untuk masuk Islam , aku ingin menjalankan sholat ingin melakukan zakat , tapi ya Rasul aku ini mempunyai kesenangan yang tidak baik , seperti berbuat zina, mabuk-mabukan dan berjudi dan aku sangat sulit untuk meninggalkan tabiatku ini”
Mendengar cerita pemuda ini lalu sahabat Umar bin Chattab yang terkenal keras wataknya ini lalu rona mukanya merah padam, pemuda preman itu akan dipukulnya lalu Rasullah mencegahnya seraya beliau berkata :
Rasullah : “ Wahai anak muda, aku sangat senang dengan apa yang engkau sampaikan kepadaku lalu Rasullah melanjutkan ucapannya lakukan saja terus kesenanganmu itu, tapi aku minta engkau mau berjanji istilah kerennya sekarang “BERIKRAR” satu saja “ lalu seraya pemuda bertanya.
Pemuda : “Apa itu , ya Rasullah “
Sambil tersenyum Rasullah menjawab : “Janganlah kamu berbuat bohong alias berlakulah kamu JUJUR”
Pemuda : “Cuma hanya itu ya Rasullah” sambil dalam hatinya berkata, mudah sekali syarat yang diajukan oleh Rasullah.
Rasullah lalu menjawab : “Ya, cuma itu”
Hari berganti hari, minggu berganti minggu Pemuda itu masih saja tetap melakukan berbuatannya yang tidak baik itu, lalu pada suatu saat pemuda itu berpapasan dengan Rasullah ditengah jalan dan disapanya pemuda itu.
Rasullah : “Wahai anak muda, apa kabarmu hari ini, mengapa kamu seperti orang sedang kebingungan, apakah ada diantara keluargamu yang sedang sakit.”
Pemuda itu menjawab : “Tidak ya Rasullah”
Rasullah melanjutkan pertanyaannya : “Dari mana kamu hari ini anak muda dan apa yang kau kerjakan .”
Pemuda itu seraya diam tidak dapat menjawab bertanyaan dari Rasullah sambil dalam hatinya berkata : “ kalau aku jawab aku habis melakukan zina aku sangat malu pada Rasullah, tapi kalau aku jawab yang lainnya berarti aku bohong! aku tidak JUJUR padahal aku sudah ber IKRAR pada Rasullah untuk tidak berbuat bohong , tidak melakukan perbuatan yang tidak JUJUR”, lalu pemuda itu bersimpuh sambil memeluk erat lutut Rasullah sambil menangis seraya berkata :
Pemuda : “Ya Rasullah, aku pada hari ini telah berbuat zina, sungguh sangat malu untuk mengatakan hal ini padamu Ya Rasullah tapi karena aku sudah ber IKRAR padamu untuk tidak berbuat bohong, untuk berlaku JUJUR maka kuceritakan segala perbuatanku yang tidak terpuji ini padamu Ya Rasullah, dan mulai hari ini aku ber IKRAR , aku berjanji Ya Rasullah akan aku tinggalkan semua perbuatanku yang tidak terpuji ini.”
Sambil mengangkat bahu anak muda itu Rasullah, berdo’a pada Allah SWT semoga mengampuni segala dosa yang dilakukan anak muda ini dan dijadikannya HAMBA ALLAH ini sebagai salah satu penghuni surga.
Lalu anak muda diangkat sampai berdiri dan berhadapan dengan wajah Rasullah, lalu dihapuskannya air mata KEJUJURAN pemuda itu dan dijadikannya salah satu sahabat nya yang paling dekat dengan beliau, hingga achir hayatnya tetap memegang teguh IKRAR dan JANJI nya untuk tidak berbuat bohong dan akan senantiasa berlaku JUJUR.
SUBHHANALLAH, MAHA SUCI ALLAH.
Dengan hanya berbakal satu ikrar KEJUJURAN seorang Pemuda Preman, yang selama ini kita anggap sebagai sampah masyarakat mampu memahami dan melakukan (mengamalkan) KEJUJURAN dan dapat menjadikannya sahabat dekat Rasullah dan menjadikannya salah satu penghuni surga.
Lalu bagaimana dengan kita BINA INSAN MUTAQIN yang terhormat ini , yang mempunyai IKRAR PATRIOT 135 yang setiap hari kita ucapkan , kita teriakkan , seandainya kita dapat memahami dan melakukan (mengamalkan) satu ikrar saja “KEJUJURAN” Insya’allah kita akan bernasib sama dengan pemuda preman tersebut, menjadi sahabat Rasullah dan salah satu penghuni surga AMIIN !!!!!!
Diachir tulisan kami ini mohon ma’af apabila didalam tutur kata ada yang tidak berkenan dan apabila terjadi kesalahan didalam kami menulis ini , karena keterbatasan ilmu kami dan apabila ada yang benar hanya semata mata datangnya dari Allah SWT.
Pada suatu waktu Rasullah SAW sedang bercengkerama diserambi masjid bersama dengan para sahabat diantaranya Umar Bin Chattab , tiba-tiba datang seorang pemuda kalau menggunakan istilah sekarang Preman seraya berkata :
Pemuda : “Ya , Rasullah aku ini sebetulnya ingin sekali untuk masuk Islam , aku ingin menjalankan sholat ingin melakukan zakat , tapi ya Rasul aku ini mempunyai kesenangan yang tidak baik , seperti berbuat zina, mabuk-mabukan dan berjudi dan aku sangat sulit untuk meninggalkan tabiatku ini”
Mendengar cerita pemuda ini lalu sahabat Umar bin Chattab yang terkenal keras wataknya ini lalu rona mukanya merah padam, pemuda preman itu akan dipukulnya lalu Rasullah mencegahnya seraya beliau berkata :
Rasullah : “ Wahai anak muda, aku sangat senang dengan apa yang engkau sampaikan kepadaku lalu Rasullah melanjutkan ucapannya lakukan saja terus kesenanganmu itu, tapi aku minta engkau mau berjanji istilah kerennya sekarang “BERIKRAR” satu saja “ lalu seraya pemuda bertanya.
Pemuda : “Apa itu , ya Rasullah “
Sambil tersenyum Rasullah menjawab : “Janganlah kamu berbuat bohong alias berlakulah kamu JUJUR”
Pemuda : “Cuma hanya itu ya Rasullah” sambil dalam hatinya berkata, mudah sekali syarat yang diajukan oleh Rasullah.
Rasullah lalu menjawab : “Ya, cuma itu”
Hari berganti hari, minggu berganti minggu Pemuda itu masih saja tetap melakukan berbuatannya yang tidak baik itu, lalu pada suatu saat pemuda itu berpapasan dengan Rasullah ditengah jalan dan disapanya pemuda itu.
Rasullah : “Wahai anak muda, apa kabarmu hari ini, mengapa kamu seperti orang sedang kebingungan, apakah ada diantara keluargamu yang sedang sakit.”
Pemuda itu menjawab : “Tidak ya Rasullah”
Rasullah melanjutkan pertanyaannya : “Dari mana kamu hari ini anak muda dan apa yang kau kerjakan .”
Pemuda itu seraya diam tidak dapat menjawab bertanyaan dari Rasullah sambil dalam hatinya berkata : “ kalau aku jawab aku habis melakukan zina aku sangat malu pada Rasullah, tapi kalau aku jawab yang lainnya berarti aku bohong! aku tidak JUJUR padahal aku sudah ber IKRAR pada Rasullah untuk tidak berbuat bohong , tidak melakukan perbuatan yang tidak JUJUR”, lalu pemuda itu bersimpuh sambil memeluk erat lutut Rasullah sambil menangis seraya berkata :
Pemuda : “Ya Rasullah, aku pada hari ini telah berbuat zina, sungguh sangat malu untuk mengatakan hal ini padamu Ya Rasullah tapi karena aku sudah ber IKRAR padamu untuk tidak berbuat bohong, untuk berlaku JUJUR maka kuceritakan segala perbuatanku yang tidak terpuji ini padamu Ya Rasullah, dan mulai hari ini aku ber IKRAR , aku berjanji Ya Rasullah akan aku tinggalkan semua perbuatanku yang tidak terpuji ini.”
Sambil mengangkat bahu anak muda itu Rasullah, berdo’a pada Allah SWT semoga mengampuni segala dosa yang dilakukan anak muda ini dan dijadikannya HAMBA ALLAH ini sebagai salah satu penghuni surga.
Lalu anak muda diangkat sampai berdiri dan berhadapan dengan wajah Rasullah, lalu dihapuskannya air mata KEJUJURAN pemuda itu dan dijadikannya salah satu sahabat nya yang paling dekat dengan beliau, hingga achir hayatnya tetap memegang teguh IKRAR dan JANJI nya untuk tidak berbuat bohong dan akan senantiasa berlaku JUJUR.
SUBHHANALLAH, MAHA SUCI ALLAH.
Dengan hanya berbakal satu ikrar KEJUJURAN seorang Pemuda Preman, yang selama ini kita anggap sebagai sampah masyarakat mampu memahami dan melakukan (mengamalkan) KEJUJURAN dan dapat menjadikannya sahabat dekat Rasullah dan menjadikannya salah satu penghuni surga.
Lalu bagaimana dengan kita BINA INSAN MUTAQIN yang terhormat ini , yang mempunyai IKRAR PATRIOT 135 yang setiap hari kita ucapkan , kita teriakkan , seandainya kita dapat memahami dan melakukan (mengamalkan) satu ikrar saja “KEJUJURAN” Insya’allah kita akan bernasib sama dengan pemuda preman tersebut, menjadi sahabat Rasullah dan salah satu penghuni surga AMIIN !!!!!!
Diachir tulisan kami ini mohon ma’af apabila didalam tutur kata ada yang tidak berkenan dan apabila terjadi kesalahan didalam kami menulis ini , karena keterbatasan ilmu kami dan apabila ada yang benar hanya semata mata datangnya dari Allah SWT.
Label:
KEJUJURAN
JAMUAN SEORANG SAHABAT
Jamuan Seorang Sahabat
Asy-Syaikhan dari Abu Hurairah ra : “ Suatu malam datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah dan mengadukan keadaannya. ”
“ Sesungguhnya aku adalah orang yang sangat menderita,” keluh laki-laki itu. Rasulullah kemudian memanggil seorang istrinya. “ Adakah sesuatu untuk menjamu tamuku ? ” Tanya Rasulullah SAW.
“ Demi Allah yang mengutusmu dengan benar, tidak ada sesuatupun padaku, kecuali air.” Rasulullah saw segera menjumpai istri yang lain dan menanyakan hal yang sama. Namun jawaban yang beliau dapatkan tidak berbeda. Demikian juga jawaban dari istri-istri Rasulullah yang lainnya. Maka Beliau segera menemui para sahabat yang ketika itu sedang berkumpul dalam majlis.
“ Siapakah di antara kalian yang bersedia menjamu tamuku malam ini? ” Tanya Rasulullah saw. “ Saya ya Rasulullah,” seorang sahabat dari golongan Anshor mengacungkan tangan. Sedetik kemudian, sahabat-sahabat yang lain turut menawarkan diri. Pada akhirnya, Rasulullah saw menyerahkan tamunya pada sahabat Anshor yang pertama kali mengacungkan tangan. Maka sahabat itulah yang membawa tamu Rasulullah pulang ke rumahnya .
“ Muliakanlah tamu Rasulullah itu,” perintah sahabat tersebut kepada istrinya. “ Hidangkanlah apa saja yang engkau punya.”
“ Aku tidak punya sesuatu pun untuk menjamunya, kecuali jatah makan anak-anak kita malam ini. ” Sahabat Anshor itu tercenung sejenak. “ Itu saja hidangkan untuknya. Jika anak-anak minta makan, bujuklah mereka dengan sesuatu supaya melupakan laparnya.”
Istri sahabat Anshor itu menghidangkan jatah makanan anak-anaknya kepada sang tamu. Akibatnya, semalaman mereka berdua menenangkan anak-anak mereka yang terus menerus mengeluh lapar. Esok harinya , sahabat dari golongan Anshor itu kembali mengantar tamu tersebut kepada Rasulullah SAW.
“ Sungguh Allah mengagumi perbuatanmu terhadap tamumu semalam,” puji Rasulullaah, karena saat itu turun ayat 9 dari surat Al Hasyr yang artinya: “ Dan mereka mengutamakan orang lain atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Mereka adalah orang – orang yang beruntung (mendapat pahala).”
Sumber : Sedekah Membuka Pintu Surga Oleh Syamsul Rijal Hamid - Cahaya Salam
Asy-Syaikhan dari Abu Hurairah ra : “ Suatu malam datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah dan mengadukan keadaannya. ”
“ Sesungguhnya aku adalah orang yang sangat menderita,” keluh laki-laki itu. Rasulullah kemudian memanggil seorang istrinya. “ Adakah sesuatu untuk menjamu tamuku ? ” Tanya Rasulullah SAW.
“ Demi Allah yang mengutusmu dengan benar, tidak ada sesuatupun padaku, kecuali air.” Rasulullah saw segera menjumpai istri yang lain dan menanyakan hal yang sama. Namun jawaban yang beliau dapatkan tidak berbeda. Demikian juga jawaban dari istri-istri Rasulullah yang lainnya. Maka Beliau segera menemui para sahabat yang ketika itu sedang berkumpul dalam majlis.
“ Siapakah di antara kalian yang bersedia menjamu tamuku malam ini? ” Tanya Rasulullah saw. “ Saya ya Rasulullah,” seorang sahabat dari golongan Anshor mengacungkan tangan. Sedetik kemudian, sahabat-sahabat yang lain turut menawarkan diri. Pada akhirnya, Rasulullah saw menyerahkan tamunya pada sahabat Anshor yang pertama kali mengacungkan tangan. Maka sahabat itulah yang membawa tamu Rasulullah pulang ke rumahnya .
“ Muliakanlah tamu Rasulullah itu,” perintah sahabat tersebut kepada istrinya. “ Hidangkanlah apa saja yang engkau punya.”
“ Aku tidak punya sesuatu pun untuk menjamunya, kecuali jatah makan anak-anak kita malam ini. ” Sahabat Anshor itu tercenung sejenak. “ Itu saja hidangkan untuknya. Jika anak-anak minta makan, bujuklah mereka dengan sesuatu supaya melupakan laparnya.”
Istri sahabat Anshor itu menghidangkan jatah makanan anak-anaknya kepada sang tamu. Akibatnya, semalaman mereka berdua menenangkan anak-anak mereka yang terus menerus mengeluh lapar. Esok harinya , sahabat dari golongan Anshor itu kembali mengantar tamu tersebut kepada Rasulullah SAW.
“ Sungguh Allah mengagumi perbuatanmu terhadap tamumu semalam,” puji Rasulullaah, karena saat itu turun ayat 9 dari surat Al Hasyr yang artinya: “ Dan mereka mengutamakan orang lain atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Mereka adalah orang – orang yang beruntung (mendapat pahala).”
Sumber : Sedekah Membuka Pintu Surga Oleh Syamsul Rijal Hamid - Cahaya Salam
Label:
JAMU DARI SAHABAT
10 KEUTAMAAN ILMU DIBANDINGKAN HARTA
10 KEUTAMAAN ILMU DIBANDINGKAN HARTA
1. Ilmu adalah pusaka para nabi sedangkan harta adalah pusaka Qarun, Sada,
Fir’aun
2. Ilmu menjaga dirimu, sedangkan harta malah engkau yang menjaganya
3. Pemilik harta musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak
4. Harta bila dibelanjakan akan berkurang, sedangkan pemilik ilmu justru malah
bertambah
5. Pemilik harta dipanggil dengan sifat bakhil dan cercaan, sedangkan pemilik
ilmu dipanggil dengan nama keagungan dan kemuliaan
6. Harta perlu dijaga dari pencuri, sedangkan ilmu tidak perlu kemuliaan
7. Pemilik harta kelak diakhirat akan dihisa, sedangkan ilmu akan diberi
syafa’at
8. Harta akan berkarat karena lama disimpan, sedangkan ilmu tidak akan berkarat
dan tidak rusak karena umur
9. Harta bias mengeraskan hati, tetapi ilmu bias menerangi hati
10. Pemilik harta bias mengaku-ngaku sebagai tuhan lantaran hartanya, sedangkan
pemilik ilmu mengaku sebagai hamba
1. Ilmu adalah pusaka para nabi sedangkan harta adalah pusaka Qarun, Sada,
Fir’aun
2. Ilmu menjaga dirimu, sedangkan harta malah engkau yang menjaganya
3. Pemilik harta musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak
4. Harta bila dibelanjakan akan berkurang, sedangkan pemilik ilmu justru malah
bertambah
5. Pemilik harta dipanggil dengan sifat bakhil dan cercaan, sedangkan pemilik
ilmu dipanggil dengan nama keagungan dan kemuliaan
6. Harta perlu dijaga dari pencuri, sedangkan ilmu tidak perlu kemuliaan
7. Pemilik harta kelak diakhirat akan dihisa, sedangkan ilmu akan diberi
syafa’at
8. Harta akan berkarat karena lama disimpan, sedangkan ilmu tidak akan berkarat
dan tidak rusak karena umur
9. Harta bias mengeraskan hati, tetapi ilmu bias menerangi hati
10. Pemilik harta bias mengaku-ngaku sebagai tuhan lantaran hartanya, sedangkan
pemilik ilmu mengaku sebagai hamba
Label:
KEUTAMAAN ILMU
10 KUALITAS PRIBADI YANG DISUKA
10 KUALITAS PRIBADI YANG DISUKA
Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh
semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena
yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan
kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau
memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”.
Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi
dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi
keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru
mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap
rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder.
Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang
setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya
komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat
segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk
sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang
lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka
mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan
sebagainya.
Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak
harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria
adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu
berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain,
juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong
semangat orang lain.
Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan
sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya.
Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk
disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan
menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang
bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana
adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya
diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia
tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci
dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak
membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka
membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-
masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir
dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah
yang berada di luar kontrolnya.
Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja
pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain.
Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua
belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia
selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh
semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena
yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan
kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau
memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”.
Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi
dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi
keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru
mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap
rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder.
Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang
setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya
komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat
segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk
sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang
lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka
mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan
sebagainya.
Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak
harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria
adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu
berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain,
juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong
semangat orang lain.
Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan
sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya.
Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk
disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan
menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang
bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana
adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya
diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia
tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci
dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak
membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka
membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-
masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir
dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah
yang berada di luar kontrolnya.
Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja
pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain.
Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua
belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia
selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)